--- SELAMAT DATANG DI WEBSITE LEMBAGA STUDI ISLAM MADANI --- PESANTREN MADANI KOTA CIMAHI --- YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM MADANI KOTA CIMAHI JAWA BARAT INDONESIA --- TELP. 085624018800 ATAU 082117533596 ---

Kamis, 20 Oktober 2011

PEMBELAJARAN PAI


CONTOH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
 Oleh Khambali

1. Model Pembelajaran Interaktif
Standar Kompetensi : Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah swt.
Kompetensi Dasar :
-    Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah swt.
-          Menyebutkan nama kitab-kitab Allah swt. yang diturunkan kepada para rasul
-          Menampilkan sikap mencintai Al-Qur’an sebagai kitab Allah swt.
Indikator :
-          Mampu menjelaskan pengertian iman kepada kitab- kitab Allah swt.
-          Mampu menyebutkan nama-nama kitab Allah swt. Yang diwahyukan kepada para rasul dan rasul yang menerimanya
-          Terbiasa berperilaku yang mencerminkan cinta Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Pembelajaran
Mampu menjelaskan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah swt. serta memedomaninya serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
Materi Ajar
Iman kepada kitab-kitab Allah swt.
Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Interaktif
Langkah-Langkah
1. Tahap persiapan
- Guru mempelajari materi tentang Iman kepada kitab-kitab Allah swt. dan mengumpulkan materi tersebut dari berbagai sumber.
2. Tahap pengetahuan awal
- Guru berusaha menggali atau bertanya tentang apa yang diketahui oleh siswa, mengenai pengertian Iman kepada kitab-kitab Allah swt. dan nama-nama kitab Allah swt. dengan menggunakan metode tanya jawab dan ceramah.
3 Tahap kegiatan eksplorasi
- Guru menjelaskan tentang pengertian Iman kepada kitab-kitab Allah swt. kemudian guru membuat kelompok-kelompok untuk mencari dan menyelidiki nama-nama kitab Allah swt. dan cara menyikapi atau berakhlak terhadap kitab-kitab Allah swt. khususnya Al-Qur’an? dengan menggunakan metode diskusi dan kerja kelompok.
4. Tahap pertanyaan
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa atau tiap kelompok untuk menanyakan hal-hal yang berkaitan tentang Iman kepada kitab-kitab Allah swt. dengan menggunakan metode tanya jawab.
5. Tahap penyelidikan
- Guru memilah dan memilih pertanyaan siswa seputar Iman kepada kitab-kitab Allah swt. dan cara menyikapi atau berakhlak terhadap kitab-kitab Allah swt. khususnya Al-Qur’an? untuk diselidiki lebih dalam dari berbagai sumber, dengan menggunakan metode ceramah.
6. Tahap pengetahuan akhir
-  Pengetahuan atau data seputar Iman kepada kitab-kitab Allah swt. dan cara menyikapi atau berakhlak terhadap kitab-kitab Allah swt. khususnya Al-Qur’an? dari masing-masing kelompok dikumpulkan dan dibandingkan dengan pengetahuan awal siswa.
7. Tahap refleksi
- Siswa memberikan komentar tentang hal-hal yang sudah dilakukan dari awal, kemudian guru memberikan kesimpulan dari masing-masing kelompok mengenai materi Iman kepada kitab-kitab Allah swt.













2. Model Pembelajaran Kontrukvisme
Standar Kompetensi : Mengenal tata cara salat sunah
Kompetensi Dasar :  - Menjelaskan ketentuan salat sunah rawatib
- Mempraktikkan salat sunah rawatib
Indikator :
-          Mampu menjelaskan pengertian salat sunah rawatib
-          Mampu menjelaskan ketentuan-ketentuan salat sunah rawatib
-          Terbiasa mengerjakan salat sunah rawatib
Tujuan Pembelajaran
Mampu memahami dan mempraktikkan salat sunah rawatib dalam kehidupan sehari- hari
Materi Ajar
Salat sunah rawatib
Model Pembelajaran
Model pembelajaran kontrukvisme
Langkah-Langkah
1. Apersepsi
- Siswa mengemukakan dan mengilustrasikan pemahaman awalnya tentang shalat sunah rawatib dengan menggunakan metode tanya jawab.
2. Eksplorasi
- Sebelumnya, guru membuat beberapa kelompok dari siswa. Kemudian guru memberikan kesempatan beberapa menit kepada seluruh kelompok untuk menyelidiki dan menemukan konsep tentang pengertian, ketentuan-ketentuan dan tata cara shalat sunah rawatib dengan cara; mengumpulkan, mengorganisasikan dan menginterpretasikan data tentang shalat sunah rawatib di perpustakaan.
3. Diskusi dan penjelasan konep
- Perwakilan dari masing-masing kelompok menjelaskan tentang shalat rawatib yang didasarkan pada hasil observasi masing-masing kelompok ditambah dengan penjelasan dari pendidik sehingga siswa dapat mengembangkan pemahaman baru tentang shalat sunah rawatib yang sudah dipelajarinya. Dengan menggunakan metode diskusi, tanya jawab dan ceramah. 

4. Pengembangan dan aplikasi
- Guru menugaskan seluruh siswa agar berkumpul di masjid sekolah untuk mempraktekan shalat sunah rawatib dengan diawasi oleh guru. Kemudian guru membuat lembar penugasan shalat rawatib sehari-hari yang menjadi penilaian atau evaluasi pembelajaran.


























3. Model Pembelajaran Sain Teknologi Masyarakat (STM)
Standar Kompetensi : Menghindari perilaku tercela
Kompetensi Dasar :  
-    Menjelaskan pengertian perilaku dendam
-          Menjelaskan ciri-ciri pendendam
-          Menghindari perilaku pendendam dalam kehidupan sehari-hari
Indikator
-          Mampu menjelaskan pengertian dendam
-          Mampu menjelaskan ciri-ciri pendendam
-          Mampu menghindari perilaku dendam dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Pembelajaran
Mampu menghindari perilaku dendam dalam kehidupan sehari-hari
Materi Ajar
Dendam
Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Sain Teknologi Masyarakat (STM)
Langkah-Langkah
1. Intivasi
- Siswa mengemukakan pengetahuan awalnya tentang pengertian dan ciri-ciri perilaku yang tercela yang sering ditemui sehari-hari. Dengan menggunakan metode tanya jawab.
2. Eksplorasi
- Guru membuat beberapa kelompok dari siswa. Kemudian guru memberikan kesempatan beberapa menit kepada seluruh kelompok untuk menyelidiki dan menemukan konsep tentang pengertian dan ciri-ciri perilaku yang tercela, diantaranya ciri-ciri dendam dan cara menghindarinya yang sering ditemui sehari-hari di sekolah dengan cara; mengumpulkan, mengorganisasikan dan menginterpretasikan data tentang perilaku yang tercela di lingkungan sekolah.
3. Penjelasan dan solusi
- Perwakilan dari masing-masing kelompok menjelaskan tentang pengertian dan ciri-ciri perilaku yang tercela, diantaranya ciri-ciri dendam dan cara menghindarinya.
- Guru–siswa mendiskusikan tentang dendam dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari. yang didasarkan pada hasil observasi masing-masing kelompok ditambah dengan penjelasan dari pendidik sehingga siswa dapat mengembangkan pemahaman baru tentang pengertian dan ciri-ciri perilaku yang tercela, diantaranya dendam dan berbohong yang sudah dipelajarinya. Dengan menggunakan metode diskusi, tanya jawab dan ceramah. 
4. Pengambilan tindakan
– Guru memberikan motivasi kepada para siswa untuk menhindari sikap dendam dalam kehidupan sehari-hari.
- Dengan mempelajari sikap dendam, diharapkan siswa dapat menghindarinya dalam kehidupan sehari-hari.






















4. Model Pembelajaran Siklus Belajar
Standar Kompetensi : Menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf
Kompetensi Dasar :  
-    Menjelaskan hukum bacaan mad dan waqaf
-          Menunjukkan contoh hukum bacaan mad dan waqaf dalam bacaan surah-surah Al-Qur’an
-          Mempraktikkan bacaan mad dan waqaf dalam bacaan surah-surah Al-Qur’an
Indikator :
-          Mampu menjelaskan pengertian hukum bacaan mad dan waqaf
-          Mampu mengidentifikasi bacaan mad dan waqaf
-          Mampu menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf dalam membaca Al-Qur’an
Tujuan Pembelajaran
Mampu menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf dalam membaca Al-Qur’an dengan benar
Materi Ajar
Hukum bacaan mad dan waqaf
Model Pembelajaran
Model pembelajaran siklus belajar
Langkah-Langkah
1. Tahap eksplorasi
- Untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang bacaan mad dan waqaf, guru melakukan tanya jawab dengan siswa.
- Guru membuat beberapa kelompok dari siswa. Kemudian guru memberikan kesempatan beberapa menit kepada seluruh kelompok untuk menyelidiki dan menemukan konsep tentang hukum bacaan mad dan waqaf dengan cara; mengumpulkan, mengorganisasikan dan menginterpretasikan data tentang Hukum bacaan mad dan waqaf  di perpustakaan.
2. Tahap pengenalan konsep
- Guru mengumpulkan data tentang hukum bacaan mad dan waqaf dari masing-masing kelompok. Kemudian guru menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen untuk menjelaskan cara baca mad dan waqaf dari data yang dikumpulkan.

3. Tahap penerapan konsep
– Guru menyuruh beberapa siswa untuk membaca beberapa ayat Al- Qur’an yang terdapat bacaan mad dan waqaf dengan menyuruh siswa mencermati ayat-ayat Al-Qur’an yang terdapat bacaan mad dan waqaf yang sedang dibacakan.
- Guru memberi tugas tertulis dan test lisan kepada seluruh siswa mengenai cara baca ayat-ayat yang di dalamnya terdapat hukum bacaan mad dan waqaf.

























5. Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Lingkungan
Standar Kompetensi : Memahami ajaran hadis tentang kebersihan
Kompetensi Dasar :  - Membaca hadis tentang kebersihan
-    Menyebutkan arti hadis tentang kebersihan
-    Menampilkan perilaku bersih di lingkungan kelas.
Indikator:
-          Mampu membaca hadis tentang kebersihan dengan baik dan benar
-          Mampu mengartikan hadis tentang kebersihan secara harfiah ataupun keseluruhan
-          Terbiasa hidup bersih
Tujuan Pembelajaran
Dapat membaca, mengartikan, dan mengamalkan ajaran yang terkandung dalam hadis tentang kebersihan.
Materi Ajar
Hadis tentang kebersihan
Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Lingkungan
Langkah-Langkah
1. Mengamati
- Untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang perilaku kebershan, guru melakukan tanya jawab dengan siswa.
- Guru menunjuk salah satu siswa yang sudah fasih membaca untuk membaca hadis tentang kebersihan. Siswa yang lain menirukan.
- Guru menyuruh siswa secara berkelompok untuk membaca hadis tentang kebersihan.
- Guru menyuruh secara acak untuk membaca hadis tentang kebersihan.
- Guru membuat beberapa kelompok dari siswa. Kemudian guru memberikan kesempatan beberapa menit kepada seluruh kelompok untuk menyelidiki dan menemukan gejala atau fenomena di kelas atau lingkungan sekolah tentang perilaku kebersihan dengan cara; mengumpulkan, mengorganisasikan dan menginterpretasikan data tentang perilaku kebersihan di sekolah.


2. Mengklasifikasi
- Guru menugaskan masing-masing kelompok untuk mengklasifikasikan dari tiap-tiap kelas atau ruangan dengan kondisi kelas yang paling bersih hingga kondisi kelas yang paling kotor.
3. Mempediksi
- Dari masing-masing kelompok memberikan laporannya dalam bentuk presentasi di depan kelas. Dengan menyebutkan masalahnya, penyebabnya, akibatnya dan solusinya.
- Guru memberikan penilaian dan penjelasan dari observasi masing-masing kelompok.
- Guru memberikan penjelasan betapa pentingnya nilai hadits kebersihan agar siswa dapat termotivasi untuk hidup bersih.





















6. Model Pembelajaran Keterampilan Proses Sains
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang binatang sebagai makhluk Allah swt.
Kompetensi Dasar :
-    Menjelaskan jenis-jenis binatang yang hidup di darat dan di laut.
-          Mampu menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dan haram untuk dibunuh.
-          Mampu menghindari makan daging binatang yang diharamkan dalam kehidupna sehari-hari
Indikator :
-          Mampu menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan
-          Mampu menghindari makan daging binatang yang diharamkan dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Pembelajaran
Mampu menghindari makan daging binatang yang diharamkan dalam kehidupan sehari-hari
Materi Ajar
Hukum Islam tentang binatang
Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Keterampilan Proses Sains
Langkah-Langkah
1. pengamatan
- Guru menjelaskan pengertian binatang yang halal. Siswa memerhatikannya dengan saksama.
- Guru menyuruh beberapa siswa untuk membaca dalil-dalil yang menyebutkan binatang-binatang yang dihalalkan.
- Guru menjelaskan manfaat binatang yang dihalalkan bagi manusia.
2. Pengklasifikasian dan Pengukuran
- Siswa didorong untuk mengklasifikasikan dan mengukur binatang-binatang yang halal dan yang halal baik yang hidup di darat, maupun yang hidup di air. Dengan menggunakan perpustakaan sebagai media pembelajaran.

3. Pengidentifikasian dan pengendalian variabel
- Guru menyuruh siswa untuk mengidentifikasi binatang-binatang yang dihalalkan dan diharamkan dengan disertai alasan dan akibat ketika mengkonsumsinya.
4. Perumusan hipotesa
- Siswa merumuskan hipotesa tentang mengapa binatang yang diharamkan tidak boleh dimakan. Dalam bentuk laporan tertulis dan tersusun rapih.
5. Perancangan dan pelaksanaan eksperimen
- Guru menyediakan bahan-bahan kimia dan bahan percobaan yang berupa daging hewan yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan. Kemudian siswa menyesuaikan langkah-langkah eksperimen dengan yang terdapat di buku dengan diawasi guru.
- Siswa melakukan eksperimen di laboratorium sesuai dengan langkah-langkah yang telah tersusun, dengan mencampur bahan kimia dan daging, dengan diawasi oleh guru.
6. Penyimpulan hasil eksperimen
- Dari eksperimen, siswa dapat menyimpulkan tentang sebab dan akibat mengkonsumsi hewan yang halal dimakan dan hewan yang tidak halal dimakan dalam bentuk laporan tertulis uji laboratorium.
7. Pengkomunikasian hasil eksperimen
- Siswa mempresentasikan hasil eksperimen tentang bahaya mengkonsumsi hewan yang haram untuk dimakan dengan menunjukan bukti uji laboratorium.
- Guru menyimpulkan dan memberi penjelasan tentang bagaimana Islam menjaga betul makanan yang dikonsumsi oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari.










7. Model Pembelajaran Terpadu
Standar Kompetensi :  Memahami ibadah puasa yang berdampak pada kesehatan.
Kompetensi Dasar : 
-    Menjelaskan jenis-jenis puasa.
-          Mampu menjelaskan puasa sebagai kebutuhan jasmani.
-          Mampu mengaplikasikan ibadah puasa dalam kehidupna sehari-hari dalam rangka menyehatkan jiwa dan raga.
-          Mampu memaknai pentingnya ibadah puasa dari sudut pandang ilmu kesehatan, filsafat dan ekonomi.
Indikator :
-          Mampu menjelaskan jenis-jenis puasa
-          Mampu menjadikan ibadah puasa sebagai kebutuhan hidup
Tujuan Pembelajaran
Mampu menjalankan ibadah puasa wajib dan sunah dalam kehidupan sehari-hari
Materi Ajar
Sehat dengan ibadah puasa
Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Terpadu
Langkah-Langkah
1.  Tahap pengetahuan awal
- Guru berusaha menggali atau bertanya tentang apa yang diketahui oleh siswa, mengenai pengertian puasa, jenis-jenis puasa dan memaknai pentingnya ibadah puasa. dengan menggunakan metode tanya jawab dan ceramah.
2. Tahap eksplorasi dan integritasi
- Guru menjelaskan tentang pengertian puasa. Kemudian guru membuat kelompok-kelompok dan guru menugaskan masing-masing kelompok untuk mencari dan menyelidiki jenis-jenis puasa dan dari masing-masing kelompok itu memaknai pentingnya ibadah puasa dari sudut pandang yang berbeda, diantaranya; ilmu kesehatan, filsafat dan ekonomi dengan menggunakan metode diskusi dan kerja kelompok.


3. Tahap diskusi dan integritasi
- Seluruh kelompok mempresentasikan hasil pencarian data dan mendiskusikannya sampai kelompok terakhir. Kemudian guru mengintegrasikan hasil dari makna ibadah puasa dari sudut pandang yang berbeda dari masing-masing kelompok dengan melengkapi dan menjelaskan secara terpadu dengan menggunakan metode ceramah.
4. Tahap pengembangan dan aplikasi
- Guru menugaskan kepada seluruh siswa untuk mencari data tentang orang-orang yang telah sembuh dari penyakit yang mematikan sebab pengaruh berpuasa.
- Guru memberikan lembar pengisian kegiatan Ibadah puasa sebagai bentuk evaluasi dari bulan ramadan.





















8. Model Pembelajaran Whole Language
Standar Kompetensi :    Berkomunikasi dengan bahasa arab dengan lancar dan fasih
Kompetensi Dasar :  -  Memahami kata-kata dan istilah bahasa arab tentang ungkapan identitas diri berdasarkan rumus.
Indikator : - Qiro’ah : Siswa mendapatkan informasi tentang berbagai ungkapan untuk menyatakan identitas diri dengan baik.
-    Siswa mampu memahami dan menggunakan istilah bahasa arab dalam kalimat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran
Mampu mendengar, berbicara, membaca dan menulis ungkapan identitas diri bahasa arab dengan lancar.
Materi Ajar
Ungkapan identitas diri
Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Whole Language
Langkah-Langkah
1.  Mendengar
- Siswa mendengarkan dengan seksama guru yang membacakan qiro’ah tentang ungkapan identitas diri. Dengan menggunakan media ceramah dan demonstrasi.
2. Berbicara
- Antar siswa bercakap-cakap di depan kelas dengan mengungkapankan identitas diri yang telah dibacakan oleh guru, tetapi dengan menyebutkan identitas masing-masing siswa.
3. Membaca
-  Siswa membaca rumus dan contoh dari ungkapan identitas diri.
- Satu persatu siswa membaca qiroah tentang identitas diri yang terdapat di buku pelajaran dengan suara nyaring di depan kelas. Kemudian siswa lain mendengarkan dengan seksama. Guru hanya mengawasi dan menilai dari bacaan masing-masing siswa.
4. Menulis
-  Siswa menuliskan ungkapan tentang identitas diri mereka dengan menggunakan bahasa arab untuk dikumpulkan sebagai evaluasi tertulis guru.

Tidak ada komentar: